Minggu, 01 Mei 2016

Kebaya Wisuda Busana Adat Bali



Model kebaya wisuda umumnya mengadaptasi  dari busana daerah atau busana tradisional. Model kebaya wisuda  dengan desain yang modern semakin bervariasi dan memberi  banyak pilihan bagi wisudawati.  


Busana adat tradisional Bali memiliki model simple namun tetap memberi penampilan  yang anggun.  Model kebaya wisuda yang diadaptasi dari busana adat tradisional  Bali  dapat didesain dengan lebih modern.  Berikut model kebaya wisuda dengan adaptasi busana tradisional Bali.








Baju Kebaya Adat Bali



Baju kebaya tradisional memang menjadi acuan setiap perkembangan kreatifitas para desainer dunia fashion. Berbicara tentang baju kebaya adat  Bali  tentunya juga sudah sangat populer dikarenakan baju kebaya adat Bali sudah menjadi pakaian yang selalu dikenakan oleh masyarakat Bali saat ada acara atau upacara tertentu.  Jika diperhatikan secara bentuk baju kebaya adat bali ini memiliki perbedaan baik model serta motif yang tentu berbeda. 




Baju kebaya adat Bali sudah menjadi semacam pakaian adat Bali, dimana setiap pada kegiatan adat, masyarakata Bali selalu menggunakan baju kebaya. Meskipun demikian baju kebaya adat Bali ini juga bisa dikenakan oleh siapa saja dan dimana saja. sebagai contoh, bisa digunakan untuk acara  wisuda, pesta, pernikahan dan acara-acara lainnya.  



Untuk kebaya adat Bali ini  sendiri juga terdiri atas, kebaya, kamen dan selendang yaitu :

Kebaya : untuk pemilihan baju kebaya adat Bali ini dimaksudkan untuk menonjolkan keanggunan dan kecantikan para wanita Bali. sebagai prinsipnya baju kebaya yang digunakan haruslah bersih, rapid an juga sopan.

            Kemen : adalah kain yang berukuran lebar yang fungsinya untuk menutupi tubuh bagian bawah. Untuk penggunaan kamen sendiri  dipasangkan dengan cara melingkar dari kiri ke kanan pada bagian pinggang  dengan ukuran  tinggi kurang lebih satu telapak tangan. Maksudnya untuk mempermudah bagi para penggunanya untuk melangkahkan kakinya atau memudahkannya saat berjalan. 

Selendang : penggunaan selendang sebagai simbol sakti dan diletakkan diluar atau tidak tertutup oleh baju. Hal ini dimaksudkan agar selalu siap membenahi atau mengarahkan putra-putrinya jika melenceng dari ajarannya. 



 

Minggu, 10 April 2016

Filosofi Pakaian Adat Bali


Pakaian adat Bali memiliki nilai filosofi yang dalam. Filosofi pakaian adat Bali hampir sama dengan kebanyakan pakaian adat daerah lain dalam beberapa hal, akan tetapi karena Bali juga merupakan salah satu tempat yang sudah mendunia dan disakralkan, maka filosofi pakaian adat Bali kini menjadi penting dalam eksistensinya. Pakaian adat Bali mempunyai standardisasi dalam kelengkapannya.

Pakaian adat Bali lengkap umumnya dipakai pada upacara adat/keagamaan atau upacara perayaan besar. Sedangkan pakaian adat madya dipakai saat melaksanakan ritual sembahyang harian atau saat menghadiri acara yang menggembirakan seperti contohnya ketika pesta kelahiran anak, kelulusan anak, sukses memperoleh panen, atau penyambutan tamu. Filosopi pakaian adat Bali pada dasarnya bersumber pada ajaran Sang Hyang Widhi, yakni Tuhan yang diyakini memberikan keteduhan, kedamaian dan kegembiraan bagi umat Hindu yang mempercayainya.


Setiap daerah memiliki ornamen berbeda yang memiliki arti simbolis dalam pakaian adatnya masing-masing. Meskipun demikian, pakaian adat Bali pada dasarnya adalah sama, yakni kepatuhan terhadap Sang Hyang Widhi.